PELAJAR
PINTAR VS PELAJAR CERDAS
Sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini, persaingan
bukanlah hal yang tabuh lagi untuk dibahas dalam segi apapun. Baik politik,
ekonomi, bisnis, bahkan dalam hal pendidikan. Persaingan tersebut menandakan
bahwa era globalisasi dan kemajuan telah diawali dengan baik. Walupun hasil
persaingan tersebut tidak baik dan sering memberikan dampak negatif pada
kehidupan. Dan memang kesannya akan menjadi seperti itu. Namun di tirai yang
dalam tersebut, terdapat emas dari dampak positif yang memberikan kemajuan
terhadap kebudayaan suatu bangsa untuk mencapai modernisasi dan tingakat
persaingan yang semakin matang.
Setali tiga uang, persaingan dalam pendidikan juga merupakan hal yang lumrah.
Baik itu sifatnya positif seperti belajar, atau apalah namanya atau bahkan
bersifat negatif spserti mencontek untuk mendapatkan nilai yang baik. Syukur
hanya sebatas itu. Namun disisi lain, itu juga merupakan salah satu kiat untuk
mengatasnamakan persaingan dalam batas diluar kewajaran.
Lalu bagaimana dengan anda..??
Yup, kembali ke judul utama, “PELAJAR PINTAR VS PELAJAR CERDAS”.
Kita sering melihat seorang murid atau siswa lebih mengutamakan kemampuan otak
kiri yang katanya merupakan modal utama untuk meraih kesuksesan dalam
pelajaran. Memang tidak salah sepenuhnya, karena otak kiri dicipktakan untuk
berpikir dan otak kanan berfungsi sebagai daya kreasi, baik itu seni atau yang
lain (tetap menyangkut seni seperti berbicara, bersosialisasi, dll). Menurut
penelitian, dalam dunia kerja nantinya, 80% yang dibutuhkan oleh pemerintah dan
perusahaan baik sosial maupun bisnis adalah kemampuan untuk bersosialisasi.
Bukan kepintaran. Hal ini dibuktikan oleh adanya usaha untuk menyaring pekerja
dengan menggunakan ujian TPA atau skolastik yangmenilai bagaimana individu
tersebut akan bersikap dan bekerja nantinya. Dan ini mendapatkan bobot yang
sangat besar dari hanya sekedar ujian kemampuan intelektual.
Nah, dalam hal ini “pelajar pintar” hanya akan memanfaatkan otaknya sebagai
kendali penuh terhadap pelajaran. Dan ini akan menjadi berbeda terhadap pelajar
yang cerdas yang menggunakan seni dalam mempelajari suatu hal. Dimana dia akan
melakuakn segala cara untuk bisa berhasil. Tentunya ini akan menjadi lebih baik
hasilnya bukan…????Yup.. dalam ilustrasinya, “pelajar pintar” jika ada ulangan
mereka akan menghapal mati-matian segala rumus atau kalimat yang telah
dipelajari. Namun bagaimana dengan pelajar yang cerdas. Mereka lebih dahulu
akan memilah-milah mana kemungkinan soal yang akan keluar dan mengahapalnya
dengan metode-metode tertentu yang sangat efektif terhadap pretasi belajar
mereka..
Jadi, anda termasuk golongan yang mana??
No comments:
Post a Comment