Bila ingin mengetahui dan mengingat hal-hal yang penting dan
detail dan sebuah informasi, maka kita harus membaca belajar. Sebagaimana
dijelaskan di atas, terkadang kita lupa mengingat kembali apa yang telah
dibaca. Mungkin teknik membaca ini dapat membantu sehingga kesulitan itu dapat
diatasi. Sebab, tujuan membaca belajar adalah untuk mengingat kembali
(mereproduksi) suatu teks. Namun, ini tidak berarti bahwa kita harus menghafal
teks itu di luar kepala. Yang penting adalah kita mempunyai pandangan mengenai
susunan buku itu kemudian meresapi hal-hal yang terkandung di dalamnya. Dengan
meresapi, berarti kita benar-benar mengetahui masalahnya. Untuk itu, kita perlu
membaca kalimat demi kalimat.
Teknik membaca belajar ini lebih serius daripada tiga teknik
membaca sebelumnya. Seseorang tidak hanya dituntut membaca, mencari, dan
menelusuri kata, kalimat, atau paragraf tertentu, tetapi lebih dari itu
diharuskan memahami apa yang dibaca. Untuk itu, membaca belajar tidak hanya
dilakukan sekali. Jika ia tidak memahami suatu bab, maka bab itu dibaca ulang sampai
memahaminya sebelum pindah pada bab-bab berikutnya.
Ini terutama jika antara bab pertama sampai bab terakhir
disusun secara berkait dan beruntun sehingga tidak mungkin ia memahami suatu
bab jika tidak memahami bab sebelumnya.
Di samping membaca, dalam kegiatan membaca belajar ini, ada
beberapa hal yang perlu dilakukan (ini, tentunya, jika buku itu milik sendiri),
yaitu:
Menggarisbawahi kata-kata atau kalimat-kalimat yang dianggap
penting;
Mencatat gagasan atau pikiran inti pada pinggir suatu
alinea;
Memberi nomor pada sisi halaman atau pada alinea yang
mengandung beberapa sub pokok pikiran;
Membuat bagan tentang susunan buku itu; dan
Membuat ringkasan.
Lima hal di atas tidak pasti dilakukan semua, terserah mana
yang akan dipilih. Untuk lebih jelasnya, dapat diikuti cara-cara berikut ini:
Ketika memulai membaca, usahakan agar kita mendapat gambaran
umum tentang isi yang dikandung sebuah buku dengan cara sebagaimana dijelaskan
pada cara membaca terarah.
Setelah itu, mulai membaca bagian demi bagian yaitu
paragraph demi paragraph atau bab demi bab. Bagian-bagian ini dibaca secara
keseluruhan dan tidak diputus-putus. Misalnya, membaca satu bab dalam satu
waktu. Sebab dengan demikian, kesatuan gagasan di dalamnya dapat dipahami secara
utuh. Kalau buku yang dibaca milik sendiri, dapat dilakukan upaya
menggarisbawahi kata-kata atau kalimat-kalimat yang dianggap penting. Hal ini
dapat mempermudah ketika membaca ulang berikutnya. Jika dalam sebuah alinea
terdapat beberapa sub pokok pikiran, maka memberi nomor pada alinea itu dapat
memperjelas bagian-bagiannya.
Setelah membaca satu bab, hendaklah dibaca itu lagi dengan
cepat yaitu dengan melihat kata-kata atau kalimat-kalimat yang digarisbawahi
atau catatan-catatan yang ditulis pada pinggir alinea. Jika masih belum paham
juga, dibaca dengan membuat catatan pada kertas sebagai ringkasan dari bab yang
sulit itu.
Kalau ini selesai, hendaklah dibaca bab berikutnya. ini
dilakukan seperti bab sebelumnya. Dengan cara ini, hubungan antara bab yang satu
dengan lainnya menjadi jelas. ini dapat membantu dalam memahami keseluruhan
kandungan buku tersebut.
Buat catatan ringkasan pada kertas tersendiri. Ringkasan ini
sangat berarti dan sangat praktis karena di samping jumlah halamannya lebih
sedikit dan buku aslinya, catatan dapat pula disatukan dengan catatan dan buku
lain (tentunya dengan halaman terpisah).
Teknik membaca belajar ini dapat digunakan untuk mengikuti
ujian baik ujian tengah semester (UTS) ujian akhir semester (UAS), ujian
komprehensif, maupun ujian lain. Dapat pula digunakan untuk memperdalam materi
perkuliahan yang diperoleh dalam kelas, dan untuk menambah ilmu pengetahuan
No comments:
Post a Comment